STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER LIRIK
NYANYIAN MENIDURKAN ANAK DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU
Elvida Andriani
Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
Universitas Bung Hatta
Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan (1) struktur, (2) nilai pendidikan karakter, (3) kaitan
struktur dan nilai pendidikan karakter dalam lirik nyanyian menidurkan anak di
Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dari penelitian ini
adalah kata-kata yang menunjukkan struktur dan nilai pendidikan karakter dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan
Hilir, Riau. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah: (1) data rekaman
wawancara, ditranskip ke dalam bahasa tulis, 2) kata-kata dan kalimat yang
kurang jelas diberi tanda baca dan tanda-tanda lain yang diperlukan,(3)
dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, (4) analisis disesuaikan dengan
masalah yang diangkat dan teori yang dipilih, dan 5) menyempurnakan hasil
temuan.Berdasarkan analisis data dan pembahasan ditemukan bahwa masyarakat,
mulai jarang menggunakan nyanyian menidurkan anak. Dari 10 lirik lagu yang
dikumpulkan ditemukan hal-hal sebagai berikut: Pertama,(1) diksi 25
data, ada makna denotatif dan konotatif(2) pengimajian (citraan) 6 data,(3) bahasa figuratif 2
data4) versifikasi 4 data,berupa rima. .Adapun
struktur batin dari lirik nyanyian menidurkan, yaitu: (1) 3 temadalam lirik
lagu yaitu: pada tema kasih sayang, tema ketuhanan, dan tema kemanusiaan (2)
perasaan 8 data, perasaan cinta, tanggung
jawab dan kemanusiaan (3) amanat 5 data, (4) nada dan suasana 2 data, bermakna
religius bernada khusyuk. Kedua, nilai
pendidikan karakter yang berjumlah 4 jenis yaitu (1) religius 3 data, (2) disiplin 1 data, (3) peduli
sosial 2 data, (4) tanggung jawab 4 data,.
Ketiga, struktur dan nilai pendidikan karakterdi dalam
lirik nyanyian tersebut berhubungan erat. Penelitian ini mempermudah masyarakat
memahami struktur lirik nyanyian menidurkan anak, dan nilai pendidikan karakter
yang bisa memberikan dampak positif bagi anak, masyarakat setempat, orang tua,
dan guru.
Kata Kunci: Sastra
Anak, Struktur Puisi, Nilai Pendidikan Karakter
PENDAHULUAN
Sastra lisan termasuk sastra
tradisional, merupakan karya yang masih diwariskan secara turun-temurun.
Sastra tradisional merupakan sebuah karya seni yang masih mengedepankan corak
kebudayaan daerah atau kultur dari sebuah daerah. Sastra tradisional dapat
berupa sastra lisan yang berbentuk syair nyanyian dan cerita. Nyanyian rakyat
harus mampu dipopulerkan oleh setiap daerah agar tidak punah dan untuk
malahirkan sebuah karya yang dipopulerkan di daerahnya, termasuk nyanyian
menidurkan anak. Di dalam lirik nyanyian menidurkan anak ini dapat ditemukan
struktur puisi liris yang mengandung keindahan. Di Kecamatan Kubu, Kabupaten
Rokan Hilir, Riau nyanyian menidurkan anak ini sudah hampir punah karena banyak
orang tua yang tidak mempopulerkan tradisi ini. Berdasarkan paparan tersebut
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Struktur dan Nilai
Pendidikan Karakter dalam Lirik Nyanyian Menidurkan Anak di Kecamatan Kubu,
Kabupaten Rokan Hilir, Riau.”Lirik nyanyian rakyat sudah diteliti oleh tiga
orang dengan objek yang berbeda, yaitu: Afandi (2016), Salahuddin (2015), dan
Muliani (2014). Dari hasil penelitian mereka, dapat disimpulkan bahwa nyanyian
menidurkan anak ini, berusaha untuk melestarikannya dengan melihat niali-nilai
karakter di dalam nyanyian tersebut.
Sastra anak merupakan karya yang dari segi
bahasa mempunyai nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai
pendidikan moral yang dapat memperkaya jiwa bagi anak.Dari pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa di dalam sebuah karya sastra terdapatnya sastra anak
yang merupakan bagian dari sastra. Sastra anak dapat melahirkan sebuah ide
dengan cerita dan nyanyian untuk menciptakan sebuah keindahan pada sebuah karya
seni, dan merupakan sastra tradisional pada suatu sekelompok daerah yang
dilakukan secara turun-temurun Winarni (2014).
Rokhmansyah
(2013), mengatakan bahwa puisi
disusun dari kata dengan bahasa yang indah dan penuh makna yang ditulis dalam
bentuk bait-bait, dan seseorang akan dapat membedakan struktur puisi berdasarkan
bentuk fisik yang terlihat. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur
fisik di dalam menulis puisi itu sangat penting dipelajari dan struktur puisi
itu tersendiri merupakan aspek penting yang menunjukkan karakteristik kaidah
penulisan karya sastra. Oleh sebab itu, seorang penulis dianjurkan untuk bisa
mengaplikasi struktur kaidah penulisan dengan baik dan benar di dalam
melahirkan karya. Bentuk struktur fisik yang terdapat pada struktur puisi
meliputi, diksi, pengimajian, kata
konkret, bahasa figuratif, verifikasi dan tipografi.
Struktur batin merupakan isi atau bentuk makna
yang sesungguhnya ingin diekspresikan penyair melalui puisinya, karena di dalam
struktur batin merupakan seseuatu yang tersirat di balik yang tersurat. Oleh
sebab itu, pembaca harus terlibat secara mendalam terhadap makna sebuah puisi
yang sesungguhnya. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur
batin itu sendiri adalah suatu ungkapan
perasaan yang terdapat di dalam batin seorang penulis dalam menulis puisi. Oleh
sebab itu, seorang penulis harus mampu mengkondisikan dan melibatkan aspek
batin di dalam menulis puisi dengan baik, dan kreatif sebagai menarik perhatian
pembaca (Rokhmansyah, 2013).
Salahuddin (2015), menyebutkan bahwa nilai
pendidikan karakter merupakan hal utama
dan sangat penting di tanamkan di dalam diri anak bangsa sejak dini seperti
bentuk kepribadian yang mampu malahirkan tata krama, etika, dan kreativitas
generasi muda yang mencerminkan sikap yang berkarakter, agar tidak menurunkan
tingkat nilai pendidikan karakter generasi penerus bangsa. Jenis-jenis
pendidikan karakter menurut Sahlan (2017), mengatakan bahwa ada 18 pilar nilai
pendidikan karakter yaitu, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dari pendapat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan karakter harus bisa diaplikasikan
dengan baik oleh anak sejak dini dikarenakan akan memberikan dampak yang baik
pada kepribadian anak dalam menciptakan generasi muda yang kreatif dan memiliki
tata krama yang baik di dalam lingkungan masyarkarakat..
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa
langkah-langkah sebagai berikut: (1) data rekaman yang diperoleh dari hasil
wawancara dengan informan, ditranskipkan ke dalam bahasa tulis (2) hasil
penyempurnaan dicocokkan dengan hasil rekaman, (3) dialihbahasakan ke dalam
bahasa Indonesia, (4) analisis disesuaikan dengan masalah yang diangkat dan
teori yang dipilih, dan (5) mengambil kesimpulan.
Data dalam penelitian ini adalah kata-kata pada
lirik lagu seorang Ibu dalam menidurkan anaknya yang mengandung struktur dan
nilai pendidikan karakter. Objek penelitian penulis adalah struktur dan nilai pendidikan karakter lirik nyanyian
menidurkan anak dengan menyusun data- data dengan kegiatan wawancara, dan
dokumentasi menggunakan media seperti alat rekam, dan kamera. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri. Penulis mencatat,
menyimak dan merekam kata-kata dari lirik nyanyian menidurkan anak dengan
menggunakan media seperti alat rekam.
Moleong (2012) mengatakan
bahwa hal yang diperlukan dalam teknik pengumpulan data sastra lisan berbeda
dengan teknik pengumpulan data sastra tulis. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan teknik (1) merekam, dengan audio
sebagai alat perekam (2) teknik pemotretan, digunakan untuk mendokumentasikan
segala hal yang berkaitan dengan penelitian (3) pengamatan, peneliti hadir
secara langsung di lapangan untuk mengamati dan mempelajari dengan penelitian, melihat keberadaan objek
penelitian dan kondisi sosial budaya masyarakat (4) teknik pencatatan,
dilakukan pada hasil pengamatan dan perekaman dengan wawancara untuk
mendapatkan informasi dan data, (5) teknik menganalisis, dilakukan untuk menganalisis
data yang diperoleh. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain dinyatakan oleh Moleong (2012).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari 10 lirik lagu yang dapat
diinventarisasi ditemukan 39 data berupa struktur dan nilai pendidikan karakter
Dengan rincian terlihat di tabel 4.1.
Tabel 1 Rekapitulasi Data
No
|
Judul lagu
|
Informan
|
Jumlah bait
|
|||
Profesi
|
Usia Ibu
|
Tempat Tinggal
|
Nama
|
|||
1.
|
Ayun di Buai
|
IRT
|
38 tahun
|
Sei Kubu
|
Idum
|
4 Bait
|
2.
|
Dodoi-dodoilah Sayang
|
Ibu Rumah Tangga
|
32 tahun
|
Sei Kubu Hulu
|
Inor
|
3 Bait
|
3.
|
Ayah dan Bunda
|
Ibu Rumah Tangga
|
40 tahun
|
Simpang Pelita
|
Isur
|
4 Bait
|
4.
|
Ohh, Anakku Sayang
|
Ibu Rumah Tangga
|
37 tahun
|
Parit Yunus
|
Susi
|
6 Bait
|
5.
|
Anakku Sayang
|
Guru
|
38 tahun
|
Teluk Merbau
|
Sunarti
|
6 Bait
|
6.
|
Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
|
Guru
|
42 tahun
|
Teluk Merbau
|
Irat
|
3 Bait
|
7.
|
Tidurlah Anakku
|
Guru
|
38 tahun
|
Teluk Merbau
|
Sunarti
|
3 Bait
|
8.
|
Dodoi Si Dodoi
|
Dokter
|
32 tahun
|
Jojol
|
Aljan
|
4 Bait
|
9.
|
Na
ni na
|
Guru
|
39
tahun
|
Guru SMA
|
Lestari
|
3 Bait
|
10.
|
Kelinciku
|
Guru
|
39
tahun
|
Guru SMA
|
Lestari
|
3 Bait
|
1. Struktur Puisi Lirik Nyanyian Menidurkan Anak di
Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir Riau
A. Struktur Fisik
Struktur fisik
di dalam menulis puisi itu sangat penting dipelajari untuk menunjukkan
karakteristik sebuah karya sastra yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan
anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Berikut ini dijelaskan hasil
penelitian dengan struktur lirik lagu yang terdiri atas diksi denotatif dan
konotatif.
a) Diksi
Diksi merupakan salah satu aspek penting untuk
mengertahui dan mempermudah penulis dalam memilih kata yang tepat, padat dan
kaya akan makna. Adapun diksi yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan anak
di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau dapat dikelompokkan menjadi
diksi konotatif dan denotatif, dengan jumlah diksi dari 25 data, salah satu
diksi yang bermakna denotatif dan konotatif adalah:
Menjunjung
tinggi perintah Allah
(Menjunjung tinggi perintah
Allah)
Pada bait di atas ditemukan penggunaan diksi
dengan makna secara denotatif dan konotatif. Konstruksi menjunjung tinggi bermakna membawa di atas kepala. Secara
konotatif, konstruksi Menjunjung tinggi
perintah Allah dan seorang Ibu yang mengharapkan anak untuk menaati
perintah dari Tuhan.
Pada bait yang lain juga terdapat peneggunaan
diksi dengan makna secara denotatif dan konotatif, yaitu sebagai berikut:
Kalau
nak gugur, gugurlah nangka
(Kalau nak gugur, gugurlah
nangka)
Lirik
nyanyian tersebut ditemukan penggunaan diksi denganmakna secara denotatif,
konstruksi gugurlah nangka bermakna
buah nangka yang jatuh ke bawah. Secara konotatif, konstruksi Kalau
nak gugur, gugurlah nangka yaitu seorang Ibu yang mengharapkan jika
terjatuh dengan masalah jangan sampai
meninggalkan iman.
b)
Pengimajian
Pengimajian
yang terdapat pada struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu
Kabupaten Rokan Hilir dapat dikelompokkan menjadi pengimajian gerak, dan
pendengaran yang berjumlah 6 data. Salah satu pengimajian yang bermakna gerak,
dan pendengaran adalah:
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ibu buaikan janganlah menangis)
Pada
bait di atas ditemukan pengimajian (citraan)
gerak dalam konstruksiIbu buaikan.
Dan konstruksi, pendengar seakan-akan melihat gerakan seorang Ibu dalam
mengayunkan buaian menidurkan anak. Bait yang lain juga ditemukan pengimajian
(citraan) pendengaran, dalam makna lain yaitu sebagai berikut:
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ibu buaikan janganlah menangis)
Lirik nyanyian tersebut ditemukan pengimajian
(citraan) pendengaran dalam makna menangis,dan
konstruksi, pendengaranseorang anak yang mengeluarkan suara tangisan sehingga
dirasakan oleh indra pendengaran (telinga).
c)
Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif yang terdapat pada struktur lirik
nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir terdapat majas
metafora yang berjumlah 2 data. Salah satu yang bermakna majas metafora, adalah:
Si buah hati intan permato
(Si buah hati intan permata)
Pada bait di atas ditemukan majas metafora yang mana terdapat
bahasa kiasan langsung artinya benda yang dikiaskan itu tidak disebutkan
penulis pada makna Si buah hati intan
permata yaitu seorang Ibu yang mengibaratkan anaknya seperti intan permata.Intan pertama berarti batu berharga
yang berwarna indah. Pada lirik nyanyian lain juga terdapat majas metafora
dengan makna yang lain, yaitu sebagai berikut:
Sugo di
bawah telapak kaki Ibu
(Surga di bawah telapak kaki Ibu)
Lirik nyanyian tersebut
ditemukan majas metafora yang mana terdapat bahasa kiasan langsung artinya
benda yang dikiaskan itu tidak disebutkan penulis pada makna Surga di bawah telapak kaki Ibu yaitu
seorang Ibu yang mengharapkan anak untuk untuk berbakti dan jangan durhaka
kepada orang tua karena ridho orang tua juga ridho Tuhan. Di mana arti telapak kaki itu sendiri yaitu bagian yang terdapat
di bawah kaki manusia.
d) Versifikasi
Adapun versifikasi yang
terdapat pada struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu
Kabupaten Rokan Hilir dapat dikelompokkan menjadi jenis-jenis verifikasi, yaitu
rima yang berjumlah 4 data. Salah satu yang bermakna rima, adalah:
Ayun
dibuai anakku yang manih
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ayun dibuai anakku yang manis)
(Ibu buaikan janganlah menangis)
Adanya pengulang
kata, bunyi “ih” pada kalimat yang terdapat di dalam lirik manih dan menangihyang
menimbulkan persajakan.
B.
Struktur Batin
Struktur batin adalah
suatu ungkapan perasaan yang terdapat di dalam batin seorang penulis dalam
melahirkan sebuah ide dalam menulis puisi.
a) Tema
Tema merupakan
suatu pokok pikiran atau pokok persoalan yang dikemukakan penulis dalam sebuah
karyanya, sehingga menjadi landasan
utama pengucapan penulis. Adapun tema yang terdapat pada lirik nyanyian
menidurkan di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 tema, yaitu: tema kasih sayang, ketuhanan, dan kemanusiaan pada lagu
ayun dibuai.
Ayun dibuai anakku yang manih
Si buah hati intan permato
Ibu buaikan janganlah menangih
Tidurlah, tidur pejamkan mato
(Ayun dibuai anakku yang manis)
(Si buah hati intan permata)
(Ibu buaikan janganlah menangis)
(Tidurlah, tidur pejamkan mata)
Dalam ketepatan ditemukan bahwa terdapat tema
kasih sayang. Rasa kasih sayang itu digambarkan penulis dari bentuk pemilihan
kata, seperti pada lirik Si buah hati
intan permato, yang artinya seorang yang menyanyangi anak sepenuh hati
karena anaknya sangat berharga bagaikan intan permata.Pada bait yang lain juga
terdapat tema ketuhanan, yaitu sebagai berikut:
Jadilah
anak yang berbudi
Berakhlak
yang tinggi
Kelak
engkau dewasa
Jadilah
anak beguno
(Jadilah
anak yang berbudi)
(Berakhlak
yang tinggi)
(Kelak
engkau dewasa)
(Jadilah
anak berguna)
Dalam ketepatan ditemukan bahwa terdapat tema
ketuhanan. Rasa ketuhanan itu digambarkan penulis dari bentuk pemilihan kata,
ungkapan yang menunjukkan betapa erat hubungan antara penulis dengan karyanya,
seperti pada lirik Berakhlak yang tinggi artinya
seorang yang menyanyangi anak dengan berpesan agar menjadi anak yang berakhlak.
Pada bait yang lain juga terdapat tema kemanusiaan, yaitu sebagai berikut:
Bercucuran
air mato, bila mengonangkan
Betapakah bosa budi ibunda boikan
Siang malam menderita hingga tak diraso
Sungguh bosa kasih sayang ibunda seuwang
(Bercucuran air mata, bila mengenangkan)
(Betapakah besar budi ibunda berikan)
(Siang malam menderita hingga tak dirasa)
(Sungguh besar kasih sayang ibunda seorang)
Dalam ketepatan
ditemukan bahwa terdapat tema kemanusiaan. Rasa kemanusiaan itu digambarkan
penulis dari bentuk pemilihan kata, ungkapan yang menunjukkan betapa erat
hubungan antara penulis dengan karyanya, seperti pada lirik Bercucuran air mato, bila mengonangkan, artinya
seorang yang menyanyangi anak dengan berpesan agar anak mengenang jasa orang
tua.
b)
Perasaan
Adapun perasaan yang terdapat dalam lirik
nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini terdiri
dari jenis-jenis perasaan yaitu perasaan cinta, tanggung jawab, dan ketuhanan
berjumlah 8 data dari 8 orang Ibu yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga
(IRT), Guru, dan Dokter. Salah satu data yang bermakna perasaan sebagai
berikut:
Si buah hati intan permato
(Si buah hati
intan permata)
Pada bait di
atas ditemukan sikap seorang penulis dalam mengungkapkan makna dari intan permata yaitu terkandung nilai perasaan
kasih sayang, di mana seorang Ibu yang mengharapkan anak untuk jujur dan
berprilaku baik seperti permata.Persamaan
pada baik yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:
Patuh
dan taat pada perintah
(Patuh dan taat pada perintah)
Nilai perasaan dapat terlihat
sikap tanggung jawab, di mana seoarang Ibu mengungkapkan perasaan tanggung
jawab dengan mengajarkan anak untuk patuh dan taat pada perintah di dalam
menjalankan kehidupan.Persamaan pada bait yang lain juga terdapat pada makna di
bawah ini:
Menjunjung
tinggi perintah Allah
(Menjunjung tinggi perintah Allah)
Nilai perasaan dapat ditemukan bahwa seorang penulis mengungkapkan
nilai sikap terhadap Tuhan, rasa ketuhanan yang digambarkan penulis
mengungkapkan seorang Ibu yang menanamkan nilai ketuhanan di dalam kepribadaian
anak untuk menjunjung tinggi perintah Tuhan.
c)
Nada dan Suasana
Adapun nada dan suasana yang
terdapat dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan
Hilir ini terdiri
dari jenis-jenis nada dan suasana yaitu nada kasih sayang suasana terharu, nada
religius dan suasana khusyuk berjumlah 2data. Salah satu data yang bermaknanada
kasih sayang suasana terharu, nada religius dan suasana khusyuk sebagai
berikut:
Ayahmu jauhlah anak di rantau uwanglah Sayang
(Ayahmu jauhlah anak di rantau oranglah
Sayang)
Dapat disimpulkan bahwa terdapat
nada sinis yang di mana bersifat filosofi karena merenungkan hakikat kehidupan
sebuah keluarga. Di mana suasana terharu terdapat ketika anak yang diberikan
kasih sayang dari orang tuanya. Sebuah pengorbanan Ibu merawat anak, karena
ditinggalkan Ayah dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.Persamaan pada
bait yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:
Sengsara di dunia, akhiratpun merana
(Sengsara di dunia, akhiratpun merana)
Dapat disimpulkan bahwa terdapat
nada religius karena menjelaskan tentang perbuatan seseorang dunia dan akhirat.
Di mana suasana khusyuk terdapat ketika kita merenungi kesalahan yang diperbuat
selama hidup di dunia. Jika kita berbuat tidak baik di dunia, maka bukan hanya sengsara di dunia tetapi
celaka juga di akhirat.
d) Amanat
Adapun amanat yang terdapat dalam lirik
nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini terdiri 5data. Salah satu
data yang bermaknaamanat sebagai berikut:
Jadi
manusia hidup berjaso
(Jadi
manusia hidup berjasa)
Amanat yang disampaikan makna tersebut
berprilakulah dengan baik maka kita akan diterima di lingkungan masyarakat.
Terdapat pada lirik Jadi manusia hidup
berjasa diartikan seorang Ibu yang menceritakan kisah bahwa kebahagia orang
tua adalah dengan melihat anaknya bisa berguna dalam kehidupannya. Persamaan
pada bait yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:
Menjunjung tinggi perintah Allah
(Menjunjung tinggi perintah Allah)
Amanat yang disampaikan makna
tersebut adab pentingnya manusia harus menjunjung tinggi perintah Tuhan, karena
tujuan hidup kita sebagai manusia adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
2. Nilai Pendidikan Karakter Lirik Nyanyian Menidurkan
Anak
Adapun nilai
pendidikan karakter di dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu
Kabupaten Rokan Hilir ini berjumlah 10 data, yaitu nilai religius, disiplin,
peduli sosial dan tanggung jawab. Salah satu data yang bermakna nilai
pendidikan karakter diuraikan pada data berikut:
Menjunjung
tinggi perintah Allah
(Menjunjung
tinggi perintah Allah)
Nilai
religius yang disampaikan di nyanyian terkandung nilai ketaatan dan kepatuhan
kepada perintah-Nya. Terdapat pada lirik
Menjunjung tinggi perintah Allah diartikan seorang Ibu yang memberikan
pesan jika sudah dewasa jadilah anak yang berakhlak dan taat perintah Tuhan.
Menjunjung tinggi perintah Allah
(Menjunjung tinggi perintah Allah)
Nilai disiplin yang
disampaikan di nyanyian terkandung nilai ketaatan dan kepatuhan kepada
perintah-Nya. Terdapat pada lirik
Menjunjung tinggi perintah Allah diartikan seorang Ibu yang memberikan
pesan disiplin, jika sudah dewasa jadilah anak yang taat kepada perintah Allah.
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ibu buaikan janganlah menangis)
Nilai sosial yang disampaikan
di nyanyian terkandung nilai kasih sayang. Terdapat pada lirik Ibu buaikan janganlah menangih diartikan
seorang Ibu yang membuaikan ayunan dengan kasih sayang agar anak tertidur dan
tidak menangis.
Patuh dan taat pada perintah
(Patuh dan taat pada perintah)
Tanggung jawab yang terkandung di lirik nyanyian
tersebut seorang anak yang harus bertanggung jawab menjalankan perintah.
Terdapat pada lirik Patuh dan taat pada
perintah diartikan seorang Ibu yang memberikan pesan kepada anaknya
untuk bertanggung jawab sebagai manusia
atas perintah yang diberikan kepadanya.
3. Kaitan struktur dan nilai
pendidikan karakter menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir
Riau
Kaitan
struktur dan nilai pendidikan karakter menidurkan anak di Kecamatan Kubu
Kabupaten Rokan Hilir Riau, ditemukan penulis di dalam lirik nyanyian tersebut
sangat erat. Di mana dengan mempelajaristruktur bisa mempermudah masyarakat
memahami struktur yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan anak, dan nilai
pendidikan karakter yang bisa memberikan dampak positif bagi anak, masyarakat
setempat, Ibu, dan Guru. Dampak positif yang diterima masyarakat yaitu
memperkenalkan lagu dari dari setempat sehingga orang lain mengetahui betapa
pentingnya lagu menidurkam anak ini, sedangkan bagi anak yaitu bisa sebagai
nasehat agar menjadikan anak yang
berkarakter. Bagi guru bisa dijadikan bahan rujukan untuk proses pembelajaran
yang berhubungan dengan sastra lisan. Nilai estetika yang muncul dari struktur
lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau,
ditemukan penulis mengandung nilai keindahan pada lirik nyanyian tersebut,
sehingga anak tertidur dengan tenang ketika dinyanyikan oleh beberapa orang
Ibu. Dengan menyanyikan lirik nyanyian tersebut, beberapa orang Ibu bisa
menyampaikan pesan dalam mendidik anak agar menjadi anak yang berkarakter.
PENUTUP
Berdasarkan
hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan penulis bahwa di dalam
nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir terdapat
struktur fisik seperti, diksi, pengimajian, bahasa figuratif, versifikasi, dan
struktur batin seperti, tema, perasaan, amanat, nada dan suasana dan juga
terdapat nilai pendidikan karakter seperti, religius, disiplin, peduli sosial,
dan tanggung jawab. Data yang terdapat dalam
nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir berjumlah
39 data yang terdiri dari struktur (1) diksi 8 data, (2) pengimajian 6 data,
(3) bahasa figuratif 2 data, (4) versifikasi 4 data, (5) tema 39 data, (6)
perasaan 7 data, (7) amanat 5 data, (8) nada dan suasana 2 data, dan nilai
pendidikan karakter (1) religius 3 data, (2) disiplin 1 data (3) peduli sosial
2 data, dan (4) tanggung jawab 4 data .
Dengan
mempelajaristruktur lirik lagu bisa mempermudah masyarakat memahami makna lirik
nilai pendidikan karakter yang bisa memberikan dampak positif bagi anak,
masyarakat setempat, orang tua, dan guru. Dampak positif yang diterima
masyarakat yaitu memperkenalkan lagu dari dari setempat sehingga orang lain
mengetahui betapa pentingnya lagu menidurkam anak ini, sedangkan bagi anak
yaitu bisa sebagai nasehat agar menjadikan anak yang berkarakter. Bagi guru
bisa dijadikan bahan rujukan untuk proses pembelajaran yang berhubungan dengan
sastra lisan. Nilai estetika yang muncul dari struktur lirik nyanyian
menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ditemukan
penulis mengandung nilai keindahan pada lirik nyanyian tersebut, sehingga anak
tertidur dengan tenang ketika dinyanyikan oleh beberapa orang Ibu. Dan dengan
menyanyikan lirik nyanyian tersebut, beberapa orang Ibu bisa menyampaikan pesan
dalam mendidik anak agar menjadi anak yang berkarakter.
Berdasarkan
hasil penelitian ini disarankan yaitu: bagi siswa, agar lebih memahami sastra lisan
khususnya struktur dan nilai pendidikan karakter dalam suatu karya sastra,
sehingga hal tersebut dapat memberikan konstribusi terhadap wawasan,
pengetahuan dalam mengapreasiasi budaya lokal, guru disarankan agar lebih
memperhatikan media pembelajaran yang digunakan pada proses belajar mengajar
bahasa dan sastra Indonesia, bagi masyarakat disarankan untuk menjaga dan
melestarikan nyanyian menidurkan anak di daerahnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alfandi.
2000. “Fungsi dan Nilai Nyanyian Buaian dalam Sastra Lisan Kaili”. Jurnal Mahasiswa Program Studi Magister
Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Tadulako. 2000. ISSN.
2302. Hlm. 84.
Nurgiyantoro,
Burhan. 2005. Sastra Anak.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rokhmansyah,
Alfian. 2013. Studi dan Pengkajian Sastra.
Semarang: Graha Ilmu.
Salahuddin,
Amar. 2015. “Nilai- Nilai Pendidikan Karakter Syair Nyanyian Rakyat Maondu Pojo
di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota”. Jurnal Bahasa,
Sastra dan Pembelajaran Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia,
Universitas Negeri Padang. Maret, Vol. 2, No.1, 2015, Hlm 80.
Sahlan.
2017. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar- Ruzz
Media.
Winarni,
Retno. 2014. Kajian Sastra Anak.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, J.
Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar