Senin, 04 November 2019

STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER



STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER LIRIK NYANYIAN MENIDURKAN ANAK DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN ROKAN HILIR RIAU
Elvida Andriani
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bung Hatta

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur, (2) nilai pendidikan karakter, (3) kaitan struktur dan nilai pendidikan karakter dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data dari penelitian ini adalah kata-kata yang menunjukkan struktur dan nilai pendidikan karakter dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah: (1) data rekaman wawancara, ditranskip ke dalam bahasa tulis, 2) kata-kata dan kalimat yang kurang jelas diberi tanda baca dan tanda-tanda lain yang diperlukan,(3) dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, (4) analisis disesuaikan dengan masalah yang diangkat dan teori yang dipilih, dan 5) menyempurnakan hasil temuan.Berdasarkan analisis data dan pembahasan ditemukan bahwa masyarakat, mulai jarang menggunakan nyanyian menidurkan anak. Dari 10 lirik lagu yang dikumpulkan ditemukan hal-hal sebagai berikut: Pertama,(1) diksi 25 data, ada makna denotatif dan konotatif(2) pengimajian  (citraan) 6 data,(3) bahasa figuratif 2 data4) versifikasi 4 data,berupa rima. .Adapun struktur batin dari lirik nyanyian menidurkan, yaitu: (1) 3 temadalam lirik lagu yaitu: pada tema kasih sayang, tema ketuhanan, dan tema kemanusiaan (2) perasaan 8 data, perasaan  cinta, tanggung jawab dan kemanusiaan (3) amanat 5 data, (4) nada dan suasana 2 data, bermakna religius bernada khusyuk. Kedua, nilai pendidikan karakter  yang berjumlah  4 jenis yaitu (1) religius  3 data, (2) disiplin 1 data, (3) peduli sosial 2 data, (4) tanggung jawab 4 data,. Ketiga, struktur dan nilai pendidikan karakterdi dalam lirik nyanyian tersebut berhubungan erat. Penelitian ini mempermudah masyarakat memahami struktur lirik nyanyian menidurkan anak, dan nilai pendidikan karakter yang bisa memberikan dampak positif bagi anak, masyarakat setempat, orang tua, dan guru.
Kata Kunci: Sastra Anak, Struktur Puisi, Nilai Pendidikan Karakter
PENDAHULUAN
                Sastra lisan termasuk sastra tradisional, merupakan karya yang masih diwariskan secara turun-temurun. Sastra tradisional merupakan sebuah karya seni yang masih mengedepankan corak kebudayaan daerah atau kultur dari sebuah daerah. Sastra tradisional dapat berupa sastra lisan yang berbentuk syair nyanyian dan cerita. Nyanyian rakyat harus mampu dipopulerkan oleh setiap daerah agar tidak punah dan untuk malahirkan sebuah karya yang dipopulerkan di daerahnya, termasuk nyanyian menidurkan anak. Di dalam lirik nyanyian menidurkan anak ini dapat ditemukan struktur puisi liris yang mengandung keindahan. Di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau nyanyian menidurkan anak ini sudah hampir punah karena banyak orang tua yang tidak mempopulerkan tradisi ini. Berdasarkan paparan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Struktur dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Lirik Nyanyian Menidurkan Anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.”Lirik nyanyian rakyat sudah diteliti oleh tiga orang dengan objek yang berbeda, yaitu: Afandi (2016), Salahuddin (2015), dan Muliani (2014). Dari hasil penelitian mereka, dapat disimpulkan bahwa nyanyian menidurkan anak ini, berusaha untuk melestarikannya dengan melihat niali-nilai karakter di dalam nyanyian tersebut.

KAJIAN TEORI
Sastra anak merupakan karya yang dari segi bahasa mempunyai nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai pendidikan moral yang dapat memperkaya jiwa bagi anak.Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa di dalam sebuah karya sastra terdapatnya sastra anak yang merupakan bagian dari sastra. Sastra anak dapat melahirkan sebuah ide dengan cerita dan nyanyian untuk menciptakan sebuah keindahan pada sebuah karya seni, dan merupakan sastra tradisional pada suatu sekelompok daerah yang dilakukan secara turun-temurun Winarni (2014).
Rokhmansyah  (2013), mengatakan bahwa  puisi disusun dari kata dengan bahasa yang indah dan penuh makna yang ditulis dalam bentuk bait-bait, dan seseorang akan dapat membedakan struktur puisi berdasarkan bentuk fisik yang terlihat. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur fisik di dalam menulis puisi itu sangat penting dipelajari dan struktur puisi itu tersendiri merupakan aspek penting yang menunjukkan karakteristik kaidah penulisan karya sastra. Oleh sebab itu, seorang penulis dianjurkan untuk bisa mengaplikasi struktur kaidah penulisan dengan baik dan benar di dalam melahirkan karya. Bentuk struktur fisik yang terdapat pada struktur puisi meliputi,  diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, verifikasi dan tipografi.
Struktur batin merupakan isi atau bentuk makna yang sesungguhnya ingin diekspresikan penyair melalui puisinya, karena di dalam struktur batin merupakan seseuatu yang tersirat di balik yang tersurat. Oleh sebab itu, pembaca harus terlibat secara mendalam terhadap makna sebuah puisi yang sesungguhnya. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur batin itu sendiri adalah  suatu ungkapan perasaan yang terdapat di dalam batin seorang penulis dalam menulis puisi. Oleh sebab itu, seorang penulis harus mampu mengkondisikan dan melibatkan aspek batin di dalam menulis puisi dengan baik, dan kreatif sebagai menarik perhatian pembaca (Rokhmansyah, 2013).
Salahuddin (2015), menyebutkan bahwa nilai pendidikan karakter merupakan hal  utama dan sangat penting di tanamkan di dalam diri anak bangsa sejak dini seperti bentuk kepribadian yang mampu malahirkan tata krama, etika, dan kreativitas generasi muda yang mencerminkan sikap yang berkarakter, agar tidak menurunkan tingkat nilai pendidikan karakter generasi penerus bangsa. Jenis-jenis pendidikan karakter menurut Sahlan (2017), mengatakan bahwa ada 18 pilar nilai pendidikan karakter yaitu, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai pendidikan karakter harus bisa diaplikasikan dengan baik oleh anak sejak dini dikarenakan akan memberikan dampak yang baik pada kepribadian anak dalam menciptakan generasi muda yang kreatif dan memiliki tata krama yang baik di dalam lingkungan masyarkarakat..
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah-langkah sebagai berikut: (1) data rekaman yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan, ditranskipkan ke dalam bahasa tulis (2) hasil penyempurnaan dicocokkan dengan hasil rekaman, (3) dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, (4) analisis disesuaikan dengan masalah yang diangkat dan teori yang dipilih, dan (5) mengambil kesimpulan.
Data dalam penelitian ini adalah kata-kata pada lirik lagu seorang Ibu dalam menidurkan anaknya yang mengandung struktur dan nilai pendidikan karakter. Objek penelitian penulis adalah struktur dan  nilai pendidikan karakter lirik nyanyian menidurkan anak dengan menyusun data- data dengan kegiatan wawancara, dan dokumentasi menggunakan media seperti alat rekam, dan kamera. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian sendiri. Penulis mencatat, menyimak dan merekam kata-kata dari lirik nyanyian menidurkan anak dengan menggunakan media seperti alat rekam.

Moleong (2012) mengatakan bahwa hal yang diperlukan dalam teknik pengumpulan data sastra lisan berbeda dengan teknik pengumpulan data sastra tulis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik (1) merekam, dengan audio sebagai alat perekam (2) teknik pemotretan, digunakan untuk mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan penelitian (3) pengamatan, peneliti hadir secara langsung di lapangan untuk mengamati dan mempelajari dengan  penelitian, melihat keberadaan objek penelitian dan kondisi sosial budaya masyarakat (4) teknik pencatatan, dilakukan pada hasil pengamatan dan perekaman dengan wawancara untuk mendapatkan informasi dan data, (5) teknik menganalisis, dilakukan untuk menganalisis data yang diperoleh. Teknik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dinyatakan oleh Moleong (2012).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dari 10 lirik lagu yang dapat diinventarisasi ditemukan 39 data berupa struktur dan nilai pendidikan karakter Dengan rincian terlihat di tabel 4.1.

Tabel 1 Rekapitulasi Data
No
Judul lagu
Informan

Jumlah bait


Profesi
Usia Ibu
Tempat Tinggal
Nama

1.
Ayun di Buai
IRT
38 tahun
Sei Kubu
Idum
4 Bait
2.
Dodoi-dodoilah Sayang
Ibu Rumah Tangga
32 tahun
Sei Kubu Hulu
Inor
3 Bait
3.
Ayah dan Bunda
Ibu Rumah Tangga
40 tahun
Simpang Pelita
Isur
4 Bait
4.
Ohh, Anakku Sayang
Ibu Rumah Tangga
37 tahun
Parit Yunus
Susi
6 Bait
5.
Anakku Sayang
Guru
38 tahun
Teluk Merbau
Sunarti
6 Bait
6.
Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
Guru
42 tahun
Teluk Merbau
Irat
3 Bait
7.
Tidurlah Anakku
Guru
38 tahun
Teluk Merbau
Sunarti
3 Bait
8.
Dodoi Si Dodoi
Dokter
32 tahun
Jojol
Aljan
4 Bait
9.
Na  ni na
Guru
39
tahun
Guru SMA
Lestari
3 Bait
10.
Kelinciku
Guru
39
tahun
Guru SMA
Lestari
3 Bait
1.    Struktur Puisi Lirik Nyanyian Menidurkan Anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir Riau
A.      Struktur Fisik
Struktur fisik di dalam menulis puisi itu sangat penting dipelajari untuk menunjukkan karakteristik sebuah karya sastra yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir. Berikut ini dijelaskan hasil penelitian dengan struktur lirik lagu yang terdiri atas diksi denotatif dan konotatif.
a)       Diksi
Diksi merupakan salah satu aspek penting untuk mengertahui dan mempermudah penulis dalam memilih kata yang tepat, padat dan kaya akan makna. Adapun diksi yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau dapat dikelompokkan menjadi diksi konotatif dan denotatif, dengan jumlah diksi dari 25 data, salah satu diksi yang bermakna denotatif dan konotatif adalah:
Menjunjung tinggi perintah Allah
                (Menjunjung tinggi perintah Allah)

Pada bait di atas ditemukan penggunaan diksi dengan makna secara denotatif dan konotatif. Konstruksi menjunjung tinggi bermakna membawa di atas kepala. Secara konotatif, konstruksi Menjunjung tinggi perintah Allah dan seorang Ibu yang mengharapkan anak untuk menaati perintah dari Tuhan.

Pada bait yang lain juga terdapat peneggunaan diksi dengan makna secara denotatif dan konotatif, yaitu sebagai berikut:
            Kalau nak gugur, gugurlah nangka
                (Kalau nak gugur, gugurlah nangka)            

                Lirik nyanyian tersebut ditemukan penggunaan diksi denganmakna secara denotatif, konstruksi gugurlah nangka bermakna buah nangka yang jatuh ke bawah. Secara konotatif, konstruksi  Kalau nak gugur, gugurlah nangka yaitu seorang Ibu yang mengharapkan jika terjatuh  dengan masalah jangan sampai meninggalkan iman.          
b)       Pengimajian
                 Pengimajian yang terdapat pada struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir dapat dikelompokkan menjadi pengimajian gerak, dan pendengaran yang berjumlah 6 data. Salah satu pengimajian yang bermakna gerak, dan pendengaran adalah:
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ibu buaikan janganlah menangis)

Pada bait di atas ditemukan pengimajian (citraan)  gerak dalam konstruksiIbu buaikan. Dan konstruksi, pendengar seakan-akan melihat gerakan seorang Ibu dalam mengayunkan buaian menidurkan anak. Bait yang lain juga ditemukan pengimajian (citraan) pendengaran, dalam makna lain yaitu sebagai berikut:
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ibu buaikan janganlah menangis)

 Lirik nyanyian tersebut ditemukan pengimajian (citraan) pendengaran dalam makna menangis,dan konstruksi, pendengaranseorang anak yang mengeluarkan suara tangisan sehingga dirasakan oleh indra pendengaran (telinga).

c)       Bahasa Figuratif
                Bahasa figuratif yang terdapat pada struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir terdapat majas metafora yang berjumlah 2 data. Salah satu yang bermakna majas metafora, adalah:

                Si buah hati intan permato
                (Si buah hati intan permata)

                Pada bait di atas ditemukan majas metafora yang mana terdapat bahasa kiasan langsung artinya benda yang dikiaskan itu tidak disebutkan penulis pada makna Si buah hati intan permata yaitu seorang Ibu yang mengibaratkan anaknya seperti intan permata.Intan pertama berarti batu berharga yang berwarna indah. Pada lirik nyanyian lain juga terdapat majas metafora dengan makna yang lain, yaitu sebagai berikut:
            Sugo di bawah telapak kaki Ibu
(Surga di bawah telapak kaki Ibu)

                Lirik nyanyian tersebut ditemukan majas metafora yang mana terdapat bahasa kiasan langsung artinya benda yang dikiaskan itu tidak disebutkan penulis pada makna Surga di bawah telapak kaki Ibu yaitu seorang Ibu yang mengharapkan anak untuk untuk berbakti dan jangan durhaka kepada orang tua karena ridho orang tua juga ridho Tuhan. Di mana arti telapak kaki itu sendiri yaitu bagian yang terdapat di bawah kaki manusia.

d)      Versifikasi
                Adapun versifikasi yang terdapat pada struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir dapat dikelompokkan menjadi jenis-jenis verifikasi, yaitu rima yang berjumlah 4 data. Salah satu yang bermakna rima, adalah:
Ayun dibuai anakku yang manih
                Ibu buaikan janganlah menangih
                (Ayun dibuai anakku yang manis)
                (Ibu buaikan janganlah menangis)

Adanya pengulang kata, bunyi “ih” pada kalimat yang terdapat di dalam lirik manih dan menangihyang menimbulkan persajakan.

B.      Struktur Batin
Struktur batin adalah suatu ungkapan perasaan yang terdapat di dalam batin seorang penulis dalam melahirkan sebuah ide dalam menulis puisi.
a)  Tema
Tema merupakan suatu pokok pikiran atau pokok persoalan yang dikemukakan penulis dalam sebuah karyanya,  sehingga menjadi landasan utama pengucapan penulis. Adapun tema yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini ini dapat dikelompokkan menjadi 3 tema, yaitu: tema kasih sayang, ketuhanan, dan kemanusiaan pada lagu ayun dibuai.

Ayun dibuai anakku yang manih
Si buah hati intan permato
Ibu buaikan janganlah menangih
Tidurlah, tidur pejamkan mato
(Ayun dibuai anakku yang manis)
(Si buah hati intan permata)
(Ibu buaikan janganlah menangis)
(Tidurlah, tidur pejamkan mata)

Dalam ketepatan ditemukan bahwa terdapat tema kasih sayang. Rasa kasih sayang itu digambarkan penulis dari bentuk pemilihan kata, seperti pada lirik Si buah hati intan permato, yang artinya seorang yang menyanyangi anak sepenuh hati karena anaknya sangat berharga bagaikan intan permata.Pada bait yang lain juga terdapat tema ketuhanan, yaitu sebagai berikut:
Jadilah anak yang berbudi
Berakhlak yang tinggi
Kelak engkau dewasa
Jadilah anak beguno
(Jadilah anak yang berbudi)
(Berakhlak yang tinggi)
(Kelak engkau dewasa)
(Jadilah anak berguna)

Dalam ketepatan ditemukan bahwa terdapat tema ketuhanan. Rasa ketuhanan itu digambarkan penulis dari bentuk pemilihan kata, ungkapan yang menunjukkan betapa erat hubungan antara penulis dengan karyanya, seperti pada lirik Berakhlak yang tinggi artinya seorang yang menyanyangi anak dengan berpesan agar menjadi anak yang berakhlak. Pada bait yang lain juga terdapat tema kemanusiaan, yaitu sebagai berikut:
Bercucuran air mato, bila mengonangkan
Betapakah bosa budi ibunda boikan
Siang malam menderita hingga tak diraso
Sungguh bosa kasih sayang ibunda seuwang
(Bercucuran air mata, bila mengenangkan)
(Betapakah besar budi ibunda berikan)
(Siang malam menderita hingga tak dirasa)
(Sungguh besar kasih sayang ibunda seorang)

Dalam ketepatan ditemukan bahwa terdapat tema kemanusiaan. Rasa kemanusiaan itu digambarkan penulis dari bentuk pemilihan kata, ungkapan yang menunjukkan betapa erat hubungan antara penulis dengan karyanya, seperti pada lirik Bercucuran air mato, bila mengonangkan, artinya seorang yang menyanyangi anak dengan berpesan agar anak mengenang jasa orang tua.

b)       Perasaan
Adapun perasaan yang terdapat dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini terdiri dari jenis-jenis perasaan yaitu perasaan cinta, tanggung jawab, dan ketuhanan berjumlah 8 data dari 8 orang Ibu yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), Guru, dan Dokter. Salah satu data yang bermakna perasaan sebagai berikut:
                Si buah hati intan permato
                (Si buah hati intan permata)                                   

Pada bait di atas ditemukan sikap seorang penulis dalam mengungkapkan makna dari intan  permata yaitu terkandung nilai perasaan kasih sayang, di mana seorang Ibu yang mengharapkan anak untuk jujur dan berprilaku baik seperti permata.Persamaan pada baik yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:

Patuh dan taat pada perintah
                (Patuh dan taat pada perintah)

                Nilai perasaan dapat terlihat sikap tanggung jawab, di mana seoarang Ibu mengungkapkan perasaan tanggung jawab dengan mengajarkan anak untuk patuh dan taat pada perintah di dalam menjalankan kehidupan.Persamaan pada bait yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:
Menjunjung tinggi perintah Allah
                (Menjunjung tinggi perintah Allah)

                Nilai perasaan dapat ditemukan bahwa seorang penulis mengungkapkan nilai sikap terhadap Tuhan, rasa ketuhanan yang digambarkan penulis mengungkapkan seorang Ibu yang menanamkan nilai ketuhanan di dalam kepribadaian anak untuk menjunjung tinggi perintah Tuhan.

c)       Nada dan Suasana
Adapun nada dan suasana yang terdapat dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini terdiri dari jenis-jenis nada dan suasana yaitu nada kasih sayang suasana terharu, nada religius dan suasana khusyuk berjumlah 2data. Salah satu data yang bermaknanada kasih sayang suasana terharu, nada religius dan suasana khusyuk sebagai berikut:
Ayahmu jauhlah anak di rantau uwanglah Sayang
(Ayahmu jauhlah anak di rantau oranglah Sayang)

                Dapat disimpulkan bahwa terdapat nada sinis yang di mana bersifat filosofi karena merenungkan hakikat kehidupan sebuah keluarga. Di mana suasana terharu terdapat ketika anak yang diberikan kasih sayang dari orang tuanya. Sebuah pengorbanan Ibu merawat anak, karena ditinggalkan Ayah dalam mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.Persamaan pada bait yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:
Sengsara di dunia, akhiratpun merana
(Sengsara di dunia, akhiratpun merana)

                Dapat disimpulkan bahwa terdapat nada religius karena menjelaskan tentang perbuatan seseorang dunia dan akhirat. Di mana suasana khusyuk terdapat ketika kita merenungi kesalahan yang diperbuat selama hidup di dunia. Jika kita berbuat tidak baik di dunia,  maka bukan hanya sengsara di dunia tetapi celaka juga di akhirat.

d)       Amanat
Adapun amanat yang terdapat dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini terdiri 5data. Salah satu data yang bermaknaamanat sebagai berikut:
Jadi manusia hidup berjaso
(Jadi manusia hidup berjasa)
     
Amanat yang disampaikan makna tersebut berprilakulah dengan baik maka kita akan diterima di lingkungan masyarakat. Terdapat pada lirik Jadi manusia hidup berjasa diartikan seorang Ibu yang menceritakan kisah bahwa kebahagia orang tua adalah dengan melihat anaknya bisa berguna dalam kehidupannya. Persamaan pada bait yang lain juga terdapat pada makna di bawah ini:
            Menjunjung tinggi perintah Allah 
(Menjunjung tinggi perintah Allah)

                Amanat yang disampaikan makna tersebut adab pentingnya manusia harus menjunjung tinggi perintah Tuhan, karena tujuan hidup kita sebagai manusia adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2.    Nilai Pendidikan Karakter Lirik Nyanyian Menidurkan Anak
Adapun nilai pendidikan karakter di dalam lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir ini berjumlah 10 data, yaitu nilai religius, disiplin, peduli sosial dan tanggung jawab. Salah satu data yang bermakna nilai pendidikan karakter diuraikan pada data berikut:
Menjunjung tinggi perintah Allah
(Menjunjung tinggi perintah Allah)

                Nilai religius yang disampaikan di nyanyian terkandung nilai ketaatan dan kepatuhan kepada perintah-Nya. Terdapat pada lirik Menjunjung tinggi perintah Allah diartikan seorang Ibu yang memberikan pesan jika sudah dewasa jadilah anak yang berakhlak dan taat perintah Tuhan.
Menjunjung tinggi perintah Allah
(Menjunjung tinggi perintah Allah)

Nilai disiplin yang disampaikan di nyanyian terkandung nilai ketaatan dan kepatuhan kepada perintah-Nya. Terdapat pada lirik Menjunjung tinggi perintah Allah diartikan seorang Ibu yang memberikan pesan disiplin, jika sudah dewasa jadilah anak yang taat kepada perintah Allah.
Ibu buaikan janganlah menangih
(Ibu buaikan janganlah menangis)
               
Nilai sosial yang disampaikan di nyanyian terkandung nilai kasih sayang. Terdapat pada lirik Ibu buaikan janganlah menangih diartikan seorang Ibu yang membuaikan ayunan dengan kasih sayang agar anak tertidur dan tidak menangis.
Patuh dan taat pada perintah
(Patuh dan taat pada perintah)

                Tanggung jawab yang terkandung di lirik nyanyian tersebut seorang anak yang harus bertanggung jawab menjalankan perintah. Terdapat pada lirik Patuh dan taat pada perintah diartikan seorang Ibu yang memberikan pesan kepada anaknya untuk  bertanggung jawab sebagai manusia atas perintah yang diberikan kepadanya.

3.    Kaitan struktur dan nilai pendidikan karakter menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir Riau
Kaitan struktur dan nilai pendidikan karakter menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir Riau, ditemukan penulis di dalam lirik nyanyian tersebut sangat erat. Di mana dengan mempelajaristruktur bisa mempermudah masyarakat memahami struktur yang terdapat pada lirik nyanyian menidurkan anak, dan nilai pendidikan karakter yang bisa memberikan dampak positif bagi anak, masyarakat setempat, Ibu, dan Guru. Dampak positif yang diterima masyarakat yaitu memperkenalkan lagu dari dari setempat sehingga orang lain mengetahui betapa pentingnya lagu menidurkam anak ini, sedangkan bagi anak yaitu bisa sebagai nasehat agar  menjadikan anak yang berkarakter. Bagi guru bisa dijadikan bahan rujukan untuk proses pembelajaran yang berhubungan dengan sastra lisan. Nilai estetika yang muncul dari struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ditemukan penulis mengandung nilai keindahan pada lirik nyanyian tersebut, sehingga anak tertidur dengan tenang ketika dinyanyikan oleh beberapa orang Ibu. Dengan menyanyikan lirik nyanyian tersebut, beberapa orang Ibu bisa menyampaikan pesan dalam mendidik anak agar menjadi anak yang berkarakter.
PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan penulis bahwa di dalam nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir terdapat struktur fisik seperti, diksi, pengimajian, bahasa figuratif, versifikasi, dan struktur batin seperti, tema, perasaan, amanat, nada dan suasana dan juga terdapat nilai pendidikan karakter seperti, religius, disiplin, peduli sosial, dan tanggung jawab. Data yang terdapat dalam  nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu Kabupaten Rokan Hilir berjumlah 39 data yang terdiri dari struktur (1) diksi 8 data, (2) pengimajian 6 data, (3) bahasa figuratif 2 data, (4) versifikasi 4 data, (5) tema 39 data, (6) perasaan 7 data, (7) amanat  5 data,  (8) nada dan suasana 2 data, dan nilai pendidikan karakter  (1) religius  3 data, (2) disiplin 1 data (3) peduli sosial 2 data, dan (4) tanggung jawab 4 data .
Dengan mempelajaristruktur lirik lagu bisa mempermudah masyarakat memahami makna lirik nilai pendidikan karakter yang bisa memberikan dampak positif bagi anak, masyarakat setempat, orang tua, dan guru. Dampak positif yang diterima masyarakat yaitu memperkenalkan lagu dari dari setempat sehingga orang lain mengetahui betapa pentingnya lagu menidurkam anak ini, sedangkan bagi anak yaitu bisa sebagai nasehat agar  menjadikan anak yang berkarakter. Bagi guru bisa dijadikan bahan rujukan untuk proses pembelajaran yang berhubungan dengan sastra lisan. Nilai estetika yang muncul dari struktur lirik nyanyian menidurkan anak di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, ditemukan penulis mengandung nilai keindahan pada lirik nyanyian tersebut, sehingga anak tertidur dengan tenang ketika dinyanyikan oleh beberapa orang Ibu. Dan dengan menyanyikan lirik nyanyian tersebut, beberapa orang Ibu bisa menyampaikan pesan dalam mendidik anak agar menjadi anak yang berkarakter.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan yaitu:  bagi siswa, agar lebih memahami sastra lisan khususnya struktur dan nilai pendidikan karakter dalam suatu karya sastra, sehingga hal tersebut dapat memberikan konstribusi terhadap wawasan, pengetahuan dalam mengapreasiasi budaya lokal, guru disarankan agar lebih memperhatikan media pembelajaran yang digunakan pada proses belajar mengajar bahasa dan sastra Indonesia, bagi masyarakat disarankan untuk menjaga dan melestarikan nyanyian menidurkan anak di daerahnya.
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Alfandi. 2000. “Fungsi dan Nilai Nyanyian Buaian dalam Sastra Lisan Kaili”. Jurnal Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Tadulako. 2000. ISSN. 2302. Hlm. 84.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rokhmansyah, Alfian. 2013. Studi dan Pengkajian Sastra. Semarang: Graha Ilmu.

Salahuddin, Amar. 2015. “Nilai- Nilai Pendidikan Karakter Syair Nyanyian Rakyat Maondu Pojo di Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota”. Jurnal                 Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia, Universitas Negeri Padang. Maret, Vol. 2, No.1, 2015, Hlm 80.

Sahlan. 2017. Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Winarni, Retno. 2014. Kajian Sastra Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moleong, J. Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT  Remaja Rosdakarya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar