Penawar Rindu
Ketika kulihat dari kejauhan jalan yang sunyi itu
Tiba- tiba Bola mataku perih, di tusuk Pisau tak bernyawa dari kejauhan
Tetesan tetesan darah, bertaburan di jalanan itu
Perlahan lahan cahaya yang beda datang mengahmpiriku
Memelukku,hingga kering darah yang mengalir di bola mataku.
Bunga di sekitaran jalan itu seakan inginku petik
Untuk kujadikan teman di dalam proses jalan hidupku
Teriakan dari setiap arah sekan mengganggu pikiranku, ingin berbalik menemui satu persatu arah tersebut
Kini, ketika setiap arah itu seakan mengganggu pikiranku, kku temui penawaran yang meghangatkan ku dan mengahpus darah dari bola mataku
Terima kasih .sudah menjadi penawar rinduku. Lembaran lembaran tak bernyawa tapi memberiku nyawa ketika jauh dari arah tempat terindah yang aku ingin temui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar